“Dia bagaikan musim semi bagiku.
Dia selalu ada dengan bunga-bunga defodil, pussy- willow, dan seruni.
Dia juga musim panasku, dengan bunga-bunga mawar dan mataharinya.
Dia pun musim gugurku, dengan dahlia dan krisannya.
Saat perputaran musim hampir berakhir, ia membawa batang-batang
dedaunan musim gugur untuk dijual.
Lalu selesailah sudah.
Di musim dingin, aku merindukannya.”
-M.M., Seattle, WA-
-M.M., Seattle, WA-
No comments:
Post a Comment